Isi Liburan Sekolah, Rai Mantra Ajak Siswa SD Tanam Mangrove

Serangkaian mengisi hari libur sekolah, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Denpasar melaksanakan kegiatan yang bertajuk Save Mangrove and Kids Education, dimana dalam kegiatan tersebut para peserta yang terdiri dari ratusan anak-anak SD di Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, mengikuti pelatihan pengenalan ekosistem mangrove, cara pembibitan dan penanaman mangrove, serta pelatihan daur ulang sampah plastik. Kegiatan adalah merupakan bagian dari penyelematan lingkungan yang ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini. Penanaman ini dipimpin langsung oleh Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Jumat (1/7) di Estuari Dam, Desa Pemogan, Kecamtan Denpasar Selatan.
Walikota Rai Mantra dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh anak-anak SD yang hadir untuk mengisi kegiatan hari libur dengan hal yang positif dan berguna terlebih bisa membantu orang tua dirumah. "Mengisi hari libur ini adik-adik jangan hanya maih handphone saja, tapi isilah hari libur kalian dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Seperti acara hari ini yang sangat bagus, sejak dini adik-adik dikenalkan dengan lingkungan bagimana kita bisa melakukan budaya hidup bersih dimana diketahui saat ini permasalahan sampah sangat menonjol," kata Rai Mantra. Untuk itu Rai Mantra berharap, anak-anak ini agar memberitahu orang tuanya dirumah maupun temannya untuk tidak boleh membuang sampah secara sembarangan. "Lingkungan hidup itu perlu dijaga kelestariannya sehingga ketika sudah dewasa bisa menikmati lingkungan yang hijau dan asri ini," kata Rai Mantra.
Kadis Peternakan dan Perikanan Kota Denpasar, A.A. Bayu Brahmasta ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, kegiatan seperti ini dilaksanakan serangkaian mengisi hari libur sekolah, dimana kedepannya akan terus dirancang sehingga para generasi muda ini akan lebih paham arti penting dari lingkungan. Kegiatan ini menurut Gung Bayu diikuti oleh 5 Sekolah di Kelurahan Pedungan. "Kedepannya dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap anak-anak sekolah ini jauh lebih mengerti dan paham terhadap lingkungan serta alamnya," kata Gung Bayu. Kemudian ketika ditanya banyaknya sampah di Estuari Dam, menurut Gung Bayu semuanya ini perlu kesadaran dari masyarakat itu sendiri terlebih sampah plastik, ketika sampah plastik itu lama berada di dalam air terlebih menutupi akar mangrove makan bakau tersebut akan mati dan keseimbangan alam akan hilang.
Sementara, salah seorang instuktur tanam mangrove, Ni Nyoman Yeni Susanti mengatakan kegiatan ini sangat berguna bagi anak-anak sekolah, dimana secara umum mereka tahu bakau tanpa tahu arti bakau. Disini pihaknya akan menjelaskan bagaimana ekosistem mulai dari pertumbuhannya, tumbuhnya dimana, karena mangrove itu tidak bisa tumbuh disembarang tempat. "Kami akan memperkenalkan jenis-jenis pohon mangrove, dimana setiap pohon memiliki akar, buah, dan daun yang berbeda-beda. Dengan mengerti mangrove maka mereka akan mencintai mangrove tersebut, karena mangrove tersebut sangat penting untuk menahan abrasi, sehingga lambat laun mereka akan akan mengerti tentang ekosistemnya " kata Yeni. (ngr)