Setiap menjelang ulang tahun, slalu mengingatkan kepada kita arti dari perjalanan hidup terdahulu dan evaluasi kegiatan hidup di masa kini serta strategi untuk kehidupan mendatang. Ketiga dimensi waktu ini selalu menjadi perenungan bagi setiap Hari Ulang Tahun bagi siapapun, termasuk Ulang Tahun sebuah Pemerintahan Kota seperti Denpasar ini, yang akan merayakannya pada tanggal 27 Februari 2003 mendatang ini. Banyak hal telah dilakukan oleh Pemerintah Kota seperti masalah Pengetatan administrasi kependudukan warga Denpasar, masalah kebersihan, masalah ketertiban kota termasuk masalah pedagang kaki lima, aspek pelayanan masyarakat dengan hadirnya Unit Pelaksana Terpadu dalam pengurusan ijin-ijin di Kota Denpasar yang selama ini sudah berlaku dan aspek yang menonjol adalah ketertiban lalu lintas. Masalah lalu lintas ini menjadi perhatian utama Walikota Puspayoga dengan menghadirkan Radio Pemerintah Kota yang tugas dan fungsinya untuk memberikan informasi mengenai lalu lintas kota, terlebih-lebih di Bali dan Denpasar pada khususnya kegiatan keagamaan setiap saat memakai sebagian atau keseluruhan jalan dimana kegiatan itu berlangsung, yg dapat memberikan dampak bagi kelancaran lalu lintas di Kota Denpasar. Itulah sebabnya laporan atau informasi masyarakat ke studio Radio Pemerintah Kota sangat penting artinya bagi sosialisasi penggunaan jalan bagi kegiatan keagamaan dan Radio Pemerintah Kota ini akan menyiarkannya kemabli kepada masyarakat dengan harapan masyarakat memaklumi terjadinya penumpukan arus lalu lintas pada suatu ruas-ruas jalan tertentu dimana kegiatan keagamaan itu sedang berlangsung. Di saat event Ulang Tahun inilah kita memerlukan suatu tindakan dan jiwa besar untuk mengkaji dan mengkaji kembali tentang apa-apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita lakukan sebagai antisipasi terhadap masalah-masalah yang sama muncul dimasa mendatang. Peristiwa Ulang Tahun ini juga sekaligus mengingatkan kita semua bahwa pemerintah dibentuk adalah untuk melayani masyarakat dan dengan pemahaman ini sudah tentunya kita perlu melihat apa-apa kegiatan kita yang belum sepenuhnya mampu melayani keinginan dan tuntutan masyarakat itu. Dengan cara ini kita memahami makna Ulang Tahun, maka kita telah mampu menempatkan Ulang Tahun itu justru sebagai momentum untuk melakukan perenungan yang mendalam, bukan Ulang Tahun itu dilihat dari segi ceremoninya semata.
Momentum Hari Ulang Tahun inipun mengingatkan kita tentang peranan orang-orang yang meletakkan dasar pertama berdirinya sebuah Pemerintahan Kota, dan belajar mencari sisi positif dari apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu dari para pemimpin pemerintah Kota ini dan dengan demikian kita memiliki perbandingan yang komprehensif didalam kita menetapkan arah kedepan bagi kelangsungan kegiatan dari pemerintah Kota. Ditetapkannya Kota Denpasar sebagai Kota yang berwawasan Budaya adalah merupakan strategi jitu guna mengedepankan nilai-nilai budaya yang agung yang selama ini telah berlaku di masyarakat Bali dan memberikan sentuhan yg dinamis dan kreatif didalam menempatkan nilai-nilai budaya tersebut dalam kegiatan pembangunan kota Denpasar dimasa kini dan mendatang.
Dirgahayu Kota Denpasar pada HUT ke XI, semoga wajah Kota menjadi lebih berbudaya dan masyarakatnya dapat melihat segala persoalan Kota yang kompleks dengan kritik yang lebih mengedepankan budaya santun yg selama ini telah berlaku dimasyarakat kita. Semoga Kota Denpasar menjadi Kota yang ASRI disegala aspek kegiatannya.