PROFIL
PROFIL
WISATA
WISATA
BERITA
BERITA
SATU DATA
SATU DATA
INFORMASI
INFORMASI
KONTAK
KONTAK

Tingkatkan Pemahaman Tentang Upakara, Pemkot Denpasar Gelar Penataran Pemangku dan Tukang Banten

Tingkatkan Pemahaman Tentang Upakara, Pemkot Denpasar Gelar Penataran Pemangku dan Tukang Banten

Pemangku perlu memahami makna dan etika di dalam melaksanakan tugas kepemangkuan. Begitu pula dengan Tukang Banten, tidak hanya tahu dan bisa membuat banten saja, tetapi harus paham akan makna banten yang dibuatnya. Untuk itu penataran Pemangku dan Tukang Banten, Tenaga Penyuluh Lapangan Agama Hindu (TPLAH) merupakan kegiatan yang masih perlu dilakukan untuk menyamakan persepsi dalam melaksanakan tugas masing-masing. Demikian disampaikan Sekda Kota Denpasar, A.A.N Rai Iswara saat membuka acara Penataran Pemangku dan Tukang Banten, Tenaga Penyuluh Lapangan Agama Hindu (TPLAH)  Kota Denpasar Tahun 2015 yang ditandai dengan penyerahan materi secara simbolis kepada peserta, Jumat (7/8) di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar.

Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan, melalui Pemangku dan Tukang Banten, dan TPLAH diharapkan mampu menjelaskan makna dan filosofi upacara yang dilaksanakan. Sebagai umat Hindu yang percaya adanya kekuasaan Tuhan maka segala tindakan yang dilakukan sehari-hari maupun yadnya harus ada pedoman dalam sastra agama. Dalam menjalankan sesana sebagai Pemangku dan Tukang Banten serta TPLAH hendaknya berpegang pada konsep Catur Marga. Yaitu, pertama Bhakti Marga yang mengandung makna  ketulusan menerima diri kita masing-masing.  Selanjutnya, Jnana Marga, terus berupaya meningkatkan kualitas diri. Setelah itu, Kriya Marga, yaitu kerja, kerja dan kerja. Terakhir, Yoga Marga. "Yoga sama dengan meditasi. Meditasi berarti konsentrasi atau fokus dalam melaksanakan tugas. Bila semua ini bisa dilaksanaan, saya yakin akan tercipta harmonisasi serta bisa melksanakan sesuai dengan ajaran agama Hindu,'' ujarnya.

Sementara Ketua Panitia, Cok PutraWisnu Wardana didampingi Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, I.G.N Bagus Mataram ditemui usai acara mengatakan,  kegiatan ini sesungguhnya rutin setiap tahunnya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar, dimana tentunya Pemerintah punya program dan pandangan bahwa kehidupan beragama khususnya Agama Hindu sangat kompleks. Tentunya sebagai Pemangku, Tukang Banten dan TPLAH harus memiliki kualitas dan kwantitas yang meningkat, terlebih masyarakat Kota Denpasar bersifat multikultur tentu peran mereka sangat besar yang harus diimbangi dengan kemampuan serta keterampilan yang meningkat juga. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 11 sampai 13 Agustus mendatang bertempat di Gedung Santi Graha yang melibatkan 40 Pemangku,Tukang Banten dan TPLAH se-Kota Denpasar. (Ngurah)

Tags