PROFIL
PROFIL
WISATA
WISATA
BERITA
BERITA
SATU DATA
SATU DATA
INFORMASI
INFORMASI
KONTAK
KONTAK

Upacara Pekelem Panca Walikrama Pura Hulun Danu Batur Kintamani

Upacara Pekelem Panca Walikrama Pura Hulun Danu Batur Kintamani

Panca Walikrama di Pura Hulun Danu Batur diselengatakan setiap sepuluh tahun sekali. Sebagai rasa bakthi kepada Ida Sang Hyang Widhi dalam Panca Walikrama tahun ini Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra ngaturang Punia berupa kebo yang di persembahkan  untuk upacara pekelem Danau Batur Minggu (9/10).

Tidak hanya itu setelah ngaturang  punia  kebo,  Walikota Rai Mantra juga melaksanakan swadharma sebagai umat yakni dengan bersih bersih di sekitar Pura Hulun Danau Batur bersama beberapa Pimpinan SKPD Pemerintah Kota Denpasar . Sedangkan untuk Upacara Bhakti Penganyar Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan pada tanggal 19 Oktober mendatang.

Dirut PDAM Kota Denpasar Ida Bagus Gede Arsana ST didampingi Kabag Kesra Setda Kota Denpasar Gusti Ngurah Bagus Mataram mengatakan, Upacara pekelem ini merupakan rentetan dari Panca Walikrama dimana puncaknya pada Purnama Kapat mendatang. Namun sebelum puncak pujawali diawali dengan melaksanakan pekelem. Yang bertujuan  untuk memohon keselamatan manusia dan alam semesta, upacara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap alam khususnya danau sebagai sumber air (kehidupan). "Kami dari pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar ikut mendoakan agar upacara ini berjalan lancar, dan semoga dengan digelarnya upacara keseimbangan alam tetap terjaga, demikian juga Danau Batur yang merupakan sumber air bagi sebagain masyarakat Bali tetap lestari dan memberikan kehidupan bagi masyarakat Bali termasuk Denpasar," kata Arsana

Bagi umat hindu Bali, ritual 'pekelem' di kawasan danau batur ini juga dipercaya dapat menjaga keseimbangan kosmis atau alam semesta. Ritual 'pekelem' ini pertama kali digelar di Danau Batur pada tahun 1712 Masehi saat bali diperintah raja Sri Ugrasena Warmadewa

Ritual 'pekelem' merupakan salah satu dari sekian banyak rangkaian ritual dalam upacara Panca Walikrama . Sebelum ritual puncak 'pekelem' juga digelar beberapa ritual lainnya seperti 'labuh gentuh' dan 'mendak toya'.

Menurutnya Upacara Panca Walikrama  ini merupakan upacara yang digelar setiap sepuluh tahun sekali dan sudah dilakukan turun-temurun selama berabad-abad. "Selain untuk memohon keselamatan manusia dan alam semesta, upacara ini juga untuk mengingatkan manusia agar senantiasa menghormati dan menjaga kelestarian alam sekitar," ujar Arsana

Sementara Kabag Kesra Gusti Bagus Mayaram mengatakan Pura Hulun Danu Batur ini merupakan Khayangan Jagat dimana dalam wewidangan (struktur) pura di sana terbagi dalam tiga halaman yang melambangkan sebagai tri mandala atau triloka yakni jeroan (swah loka), jaba tengah (bwuah loka) dan jabaan (bhur loka). Guna memberikan ruang bagi masyarakat, dan berstananya dewa dan Dewi Danuh (Betari Ulun Danu) dibangun padmasana, meru tumpang sebelas, tumpang sembilan, tumpang tujuh, meru tumpang lima dan tumpang tiga. (Ayu)

Tags