PROFIL
PROFIL
WISATA
WISATA
BERITA
BERITA
SATU DATA
SATU DATA
INFORMASI
INFORMASI
KONTAK
KONTAK

Nikmatnya Nasi Tekor di Warung Nasi Tekor Mule Bali, Nostalgia Kuliner Bali Tempo Dulu

Nikmatnya Nasi Tekor di Warung Nasi Tekor Mule Bali, Nostalgia Kuliner Bali Tempo Dulu

Bagi yang sering berkunjung ke Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali pasti sudah tidak asing dengan Warung Nasi Tekor Mule Bali.

Berlokasi di pintu masuk Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Warung Nasi Tekor Mule Bali menghadirkan berbagai masakan serba Bali yang pastinya akan mengingatkan kita pada suasana tempo dulu di pedesaan.

Nasi Tekor di tempat ini menghadirkan menu serba ayam, yakni ayam gerang asem ala Bali Tengah, sate serapah ayam, jukut ares, ayam bakar sere lemo, lawar penyon ayam, jukut urab dengan tiga pilihan, yaitu kelor, bayem, dan gonde, serta ada juga sambel matah tuung, sambel embe, sambe sere lemo, dan pelengkap akhirnya adalah kacang.

"Olahan masa lalu, rasa masa kini, kuliner masa depan," ucap pemilik Warung Nasi Tekor Mule Bali, Pande Nyoman Darta atau biasa dipanggil Pekak Tekor.

Rasa yang enak dan nikmat sangat dipengaruhi oleh pemilihan bahan-bahan masakan.

Pekak Tekor menyebutkan, daging ayam yang digunakan merupakan perpaduan antara daging ayam boiler dan daging ayam kampung, sehingga menghasilkan kelegitan dari dua daging ayam tersebut.

Dari bumbunya pun, Pekak Tekor memilih bahan yang berasal dari daerah Bali Tengah.

Pengakuan Pekak Tekor, pemilihan bahan ini telah melewati beberapa proses pencarian.

Kini Nasi Tekor di sini menjadi favorit para pelancong yang datang ke Desa Wisata Kesiman Kertalangu.

Tidak hanya Nasi Tekor yang istimewa dan membuat kita bernostalgia pada suasana Bali tempo dulu, namun berbagai menu pendamping pun tidak kalah istimewa.

Seperti godoh pisang, godoh sele, godoh campur, godoh tape, dan limpang limpung, yang merupakan menu pendamping yang pastinya akan mengingatkan kita akan kampung halaman.

Harga makanan di tempat ini dijual mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 20 ribu, untuk minuman dijual mulai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.

Selain menu makanan yang membuat kita bernostalgia, konsep Warung Nasi ini dibuat seperti kubu atau rumah Bali yang sederhana lengkap dengan berbagai aksesori yang semakin memunjukkan kesan tempo dulu.

Mulai dari bangunan, tempat duduk, tekor nasi, sampai dengan aksesori lainnya pun dibuat seperti tempo dulu, yang pastinya akan membuat kita betah berlama-lama di sini.

Menurut Pekak Tekor, konsep dari keseluruhan bangunan ini merupakan wujud ungkapan terima kasihnya kepada Alm Wayan Kari, dan putranya I Ketut Siandana yang merupakan orang berjasa baginya.

Yang membuat tempat ini semakin istimewa adalah keramah-tamahan yang dihadirkan di tempat ini.

Ketika pengunjung datang, pengunjung akan disambut dengan ucapan Om Swastyastu oleh pemilik dan pegawai yang menggunakan pakaian adat madya.

Pekak Tekor menjelaskan bahwa di tempat ini pengunjung dapat menambah nasi putih, sambal dan kuah tanpa dipungut biaya alias gratis.

Kedepannya, Pekak Tekor berencana memperpanjang jam buka warung sampai malam, karena saat ini hanya buka pukul 08.00 Wita sampai 17.00 Wita.

Lokasi :

Bagi yang sering berkunjung ke Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali pasti sudah tidak asing dengan Warung Nasi Tekor Mule Bali.

Berlokasi di pintu masuk Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Warung Nasi Tekor Mule Bali menghadirkan berbagai masakan serba Bali yang pastinya akan mengingatkan kita pada suasana tempo dulu di pedesaan.

Nasi Tekor di tempat ini menghadirkan menu serba ayam, yakni ayam gerang asem ala Bali Tengah, sate serapah ayam, jukut ares, ayam bakar sere lemo, lawar penyon ayam, jukut urab dengan tiga pilihan, yaitu kelor, bayem, dan gonde, serta ada juga sambel matah tuung, sambel embe, sambe sere lemo, dan pelengkap akhirnya adalah kacang.

"Olahan masa lalu, rasa masa kini, kuliner masa depan," ucap pemilik Warung Nasi Tekor Mule Bali, Pande Nyoman Darta atau biasa dipanggil Pekak Tekor pada Kamis (17/1/2019).

Rasa yang enak dan nikmat sangat dipengaruhi oleh pemilihan bahan-bahan masakan.

Pekak Tekor menyebutkan, daging ayam yang digunakan merupakan perpaduan antara daging ayam boiler dan daging ayam kampung, sehingga menghasilkan kelegitan dari dua daging ayam tersebut.

Dari bumbunya pun, Pekak Tekor memilih bahan yang berasal dari daerah Bali Tengah.

Pengakuan Pekak Tekor, pemilihan bahan ini telah melewati beberapa proses pencarian.

Kini Nasi Tekor di sini menjadi favorit para pelancong yang datang ke Desa Wisata Kesiman Kertalangu.

Tidak hanya Nasi Tekor yang istimewa dan membuat kita bernostalgia pada suasana Bali tempo dulu, namun berbagai menu pendamping pun tidak kalah istimewa.

Seperti godoh pisang, godoh sele, godoh campur, godoh tape, dan limpang limpung, yang merupakan menu pendamping yang pastinya akan mengingatkan kita akan kampung halaman.

Harga makanan di tempat ini dijual mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 20 ribu, untuk minuman dijual mulai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.

Selain menu makanan yang membuat kita bernostalgia, konsep Warung Nasi ini dibuat seperti kubu atau rumah Bali yang sederhana lengkap dengan berbagai aksesori yang semakin memunjukkan kesan tempo dulu.

Mulai dari bangunan, tempat duduk, tekor nasi, sampai dengan aksesori lainnya pun dibuat seperti tempo dulu, yang pastinya akan membuat kita betah berlama-lama di sini.

Menurut Pekak Tekor, konsep dari keseluruhan bangunan ini merupakan wujud ungkapan terima kasihnya kepada Alm Wayan Kari, dan putranya I Ketut Siandana yang merupakan orang berjasa baginya.

Yang membuat tempat ini semakin istimewa adalah keramah-tamahan yang dihadirkan di tempat ini.

Ketika pengunjung datang, pengunjung akan disambut dengan ucapan Om Swastyastu oleh pemilik dan pegawai yang menggunakan pakaian adat madya.

Pekak Tekor menjelaskan bahwa di tempat ini pengunjung dapat menambah nasi putih, sambal dan kuah tanpa dipungut biaya alias gratis.

Kedepannya, Pekak Tekor berencana memperpanjang jam buka warung sampai malam, karena saat ini hanya buka pukul 08.00 Wita sampai 17.00 Wita.

Bagi yang sering berkunjung ke Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali pasti sudah tidak asing dengan Warung Nasi Tekor Mule Bali.

Berlokasi di pintu masuk Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Warung Nasi Tekor Mule Bali menghadirkan berbagai masakan serba Bali yang pastinya akan mengingatkan kita pada suasana tempo dulu di pedesaan.

Nasi Tekor di tempat ini menghadirkan menu serba ayam, yakni ayam gerang asem ala Bali Tengah, sate serapah ayam, jukut ares, ayam bakar sere lemo, lawar penyon ayam, jukut urab dengan tiga pilihan, yaitu kelor, bayem, dan gonde, serta ada juga sambel matah tuung, sambel embe, sambe sere lemo, dan pelengkap akhirnya adalah kacang.

"Olahan masa lalu, rasa masa kini, kuliner masa depan," ucap pemilik Warung Nasi Tekor Mule Bali, Pande Nyoman Darta atau biasa dipanggil Pekak Tekor pada Kamis (17/1/2019).

Rasa yang enak dan nikmat sangat dipengaruhi oleh pemilihan bahan-bahan masakan.

Pekak Tekor menyebutkan, daging ayam yang digunakan merupakan perpaduan antara daging ayam boiler dan daging ayam kampung, sehingga menghasilkan kelegitan dari dua daging ayam tersebut.

Dari bumbunya pun, Pekak Tekor memilih bahan yang berasal dari daerah Bali Tengah.

Pengakuan Pekak Tekor, pemilihan bahan ini telah melewati beberapa proses pencarian.

Kini Nasi Tekor di sini menjadi favorit para pelancong yang datang ke Desa Wisata Kesiman Kertalangu.

Tidak hanya Nasi Tekor yang istimewa dan membuat kita bernostalgia pada suasana Bali tempo dulu, namun berbagai menu pendamping pun tidak kalah istimewa.

Seperti godoh pisang, godoh sele, godoh campur, godoh tape, dan limpang limpung, yang merupakan menu pendamping yang pastinya akan mengingatkan kita akan kampung halaman.

Harga makanan di tempat ini dijual mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 20 ribu, untuk minuman dijual mulai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.

Selain menu makanan yang membuat kita bernostalgia, konsep Warung Nasi ini dibuat seperti kubu atau rumah Bali yang sederhana lengkap dengan berbagai aksesori yang semakin memunjukkan kesan tempo dulu.

Mulai dari bangunan, tempat duduk, tekor nasi, sampai dengan aksesori lainnya pun dibuat seperti tempo dulu, yang pastinya akan membuat kita betah berlama-lama di sini.

Menurut Pekak Tekor, konsep dari keseluruhan bangunan ini merupakan wujud ungkapan terima kasihnya kepada Alm Wayan Kari, dan putranya I Ketut Siandana yang merupakan orang berjasa baginya.

Yang membuat tempat ini semakin istimewa adalah keramah-tamahan yang dihadirkan di tempat ini.

Ketika pengunjung datang, pengunjung akan disambut dengan ucapan Om Swastyastu oleh pemilik dan pegawai yang menggunakan pakaian adat madya.

Pekak Tekor menjelaskan bahwa di tempat ini pengunjung dapat menambah nasi putih, sambal dan kuah tanpa dipungut biaya alias gratis.

Kedepannya, Pekak Tekor berencana memperpanjang jam buka warung sampai malam, karena saat ini hanya buka pukul 08.00 Wita sampai 17.00 Wita.

Lokasi : Kawasan Desa Budaya Kertalangu, Jalan By Pass Ngurah Rai Tohpati No.28, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur

Share